Kamis, 31 Desember 2015

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN




1.    Keuangan Perusahaan

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang.
Teknik ini digunakan untuk :
·         Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan harapan investor
·         Mengestimasi dampak dari perubahaan operasi Estimasi Penjualan
·         Mengantisipasi kebutuhan pedanaan perusahaan dimasa depan
·         Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
A.      Keuangan Perusahaan


Divestasi
Dalam financial and ekonomi, divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
2. Estimasi Penjualan
 Merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan laporan keuangan apabila di sajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka mengembangkan usaha yang di lakukan. Apabila perencanaan keuangan di lakukan dengan tepat waktu maka pihak manajemen mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang di tetapkan.
 Untuk menyusun peramalan keungan menggunakan metode regresi linear dan model-model yang terkomputerisasi,. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan yang tidak mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Peramalan Penjualan : Pada Analisis ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah
            Y = a+bX
            Keterangan :
y= variabel dependen
a = interstep
b = kemiringan (slope) kurva linier
X = variabel independen

Estimasi Produksi
 Estimasi produksi merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau mengelola bahan baku sampai menjadi barang jadi dan siap di pasarkan.
Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan, karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
 Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Estimasi Pemakaian Bahan Langsung adalah pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi ,barang yang bisa langsung digunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah dibeli langsung dapat dirasakan manfaatnya.
 Estimasi Upah Langsung
Upah yang diberikan dari atasan atau manajer secara langsung kepada para pekerja setelah merekamelakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja berupa uang. Biaya manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam produk yang dibuat , misalkan ; 1unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar Rp. 250.000,- per unit . Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung ( indirect labor ) , misalkan ; upah pemeliharaan mesin pabrik , penangan material , insinyur dan lainnya . Pos biaya tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik ( factory overhead). Upah langsung tersebut berupa biaya variabel ( variable costs ) . Saat ini banyak perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap ( fixed salary ) per bulan .
Estimasi beban fabrikase
Bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung kepesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik
Estimasi Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang di jual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di berikan oleh penjual kepada pembeli agar tidak terjadi negoisasi dalam penjualan barang tersebut atau dapat berarti juga sebagai ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Data – data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan estimasi harga pokok penjualan :
  • Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
  • Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
 Estimasi Beban Penjualan
Adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.



 Estimasi Beban Administrasi
Beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia, bagaian keuangan, dan bagian umum.Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
  1. Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
  2. perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
  3. penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

  • Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan. Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah : Y = a + bX Keterangan : Y = adalah variabel dependen a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y) b = adalah kemiringan (slope) kurva linier X = adalah variabel independen. Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0). Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.
  • Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan : Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
  • Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
  • Peramalan Neraca
  • Peramalan Laporan Laba Rugi







Estimasi Laba Rugi
Rekening – rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu,yaitu :
·         Laba kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan
·         Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Estimasi Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas dan arus keluar. Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukan positive cash flow, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang terjadi akan negative cash flow.




Referensi:

Selasa, 15 Desember 2015

AKUNTANSI & LAPORAN KEUANGAN



A.   Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

B. Fungsi Akuntansi


Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Fungsi dasar Akuntansi
• Menciptakan sistem akuntansi
• Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memeasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
• Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan
fungsi Akuntansi
• Menyiapkan metode dan standar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan
• Melaporkan data akuntansi
• Menafsirkan data akuntansi




C. Pihak – Pihak yang Berkepentingan dalam Akuntansi
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
• Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
• Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.

• Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.

• Para investor
Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid. Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.

• Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.

• Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.

• Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

D. Prinsip Akuntansi
Selain penerapan asumsi-asumsi dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5.Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya





E.Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga



F.Isi Laporan Keuangan
   Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) disebutkan bahwa laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut.
1. Neraca (Balance Sheet)
   Neraca adalah laporan yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi dan struktur keuangan perusahaan. Neraca dibagi dalam dua kelompok besar yaitu aktiva (yang berisi aktiva/asset perusahaan) dan pasiva (yang berisi kewajiban dan ekuitas perusahaan).
2. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
   Laporan laba/rugi adalah laporan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja (prestasi) perusahaan selama kurun waktu tertentu. Laporan ini memuat jumlah penghasilan perusahaan dan biaya-biaya yang terjadi selama kurun waktu tertentu. Dengan mengurangkan beban ke pendapatan tersebut dapat diketahui berapa laba yang berhasil diperoleh perusahaan.
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Modal)
   Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan perubahan aktiva bersih (aktiva-kewajiban) dalam periode tertentu. Laporan ini menggambarkan jumlah laba atau rugi yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dan perubahan komposisi ekuitas yang berasal dari transaksi pemilik.
4. Laporan Aliran Kas
   Laporan arus kas adalah laporan mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan penggunaan kas tersebut untuk kebutuhan operasional perusahaan. Laporan aliran kas digunakan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih, kemampuan membayar kewajibannya tepat waktu (likuiditas), dan sebagainya.
   Unsur-unsur yang memengaruhi laporan aliran kas adalah sebagai berikut.
1) Aktivitas Operasi
   Aktivitas operasi menyangkut kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan menggunakan kas dari operasi kegiatannya. Adapun contohnya adalah penerimaan kas dari hasil penjualan barang dagang, pembayaran upah pekerja, dan sebagainya.
2) Aktivitas Investasi
  Dalam aktivitas investasi akan terlihat kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan menggunakan kas dalam kaitannya dengan investasi, seperti penerimaan kas dari penjualan tanah, pengeluaran kas untuk pembelian mesin produksi, dan sebagainya.
3) Aktivitas Pendanaan
   Aktivitas pendanaan memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh dan menggunakan kas dalam kaitannya dengan pendanaan perusahaan. Seperti penerimaan kas yang berasal dari pemilik, pengeluaran kas untuk pelunasan pinjaman, dan sebagainya.
Ø  Catatan Laporan Keuangan
   Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi penjelasan rincian jumlah angka-angka yang tertera dalam neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas beserta informasi lainnya.
  Hal-hal yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut.
1) Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih.
2) Informasi yang diwajibkan oleh Standar Akuntansi Keuangan namun tidak disajikan dalam laporan keuangan.
3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tapi diperlukan dalam rangka penyajian laporan keuangan secara wajar.

G. Tujuan Laporan Keuangan
   Dalam Standar Akuntansi Keuangan, disebutkan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen secara berkala setiap periode mempunyai tujuan berikut.
1) Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja (prestasi) dan aliran kas perusahaan yang berguna bagi pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
2) Sebagai sarana pertanggungjawaban (responsibility) manajemen atas pengelolaan perusahaan selama ini.

H. Fungsi Laporan Keuangan
  Laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba/rugi, perubahan ekuitas, dab aliran kas mempunyai fungsi berikut.
1. Neraca
1) Menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
2) Memberikan informasi tentang alokasi penggunaan dana perusahaan yang merupakan kebijakan investasi perusahaan.
3) Memberikan informasi tentang sumber dana untuk membiayai investasi tersebut.
2. Laporan Laba/Rugi
1) Menilai keberhasilan operasi dan efisiensi manajemen di dalam mengolah kegiatan operasional perusahaan.
2) Menilai profitabilitas (kemampuan menghasilkan laba) dari modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan.
3) Membuat perencanaan laba yang akan diperoleh di masa datang.
3. Perubahan Ekuitas
1) Dapat digunakan untuk mengetahui perubahan aktiva
2) Dapat digunakan untuk mengetahui perubahan kewajiban.
3) Mengetahui kinerja perusahaan


4. Aliran Kas
1) Membantu investor dan kreditur dalam memperkirakan jumlah kas yang akan diterima dalam bentuk dividen, bunga, atau pengembalian pokok dana yang ditanam di perusahaan.
2) Membantu manajemen dalam memperkirakan risiko yang mungkin akan terjadi


Sumber: