A.
PENGERTIAN
SISTEM
Pengertian sistem adalah
merujuk pada sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun diorganisasikan,
suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dsb. yang membentuk
suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah pikiran
tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem mengandung
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Setiap sistem
mempunyai tujuan
2.
Setiap sistem
mempunyai batas, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka, dalam arti
berinteraksi dengan lingkungannya.
3.
Setiap suatu
sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang biasa pula disebut
bagian, unsur atau komponen.
4.
Sistem tidak
hanya sekedar sekumpulan dari bagian atau unsur melainkan juga
merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau mempunyai“wholisme”
(keterpaduan).
5.
Terdapat
saling hubungan dan saling ketergantungan baik dalam sistem
(internal) maupun antara sistem dengan lingkungannya (eksternal).
Pada dasarnya sistem ekonomi
dibagi menjadi dua yaitu sistem ekonomi islam dan sistem ekonomi
konvensional. Dan banyak negara yang telah menggunakan sistem ekonomi
islam untuk mengatur kehidupan manusia baik kehidupan didunia dan di
akhirat karena perekonomian adalah bagian dari kehidupan manusia maka
harus ada sumber mutlak yaitu Alquran dan sunah. Seperti yang telah
kita ketahui tentang definisi sistem ekonomi islam yaitu sebuah
sistem yang dibangun di atas nilai-nilai islam dengan prinsip tauhid
dan keadilan dan sistem ekonomi islam menjamin keselarasan antara
pertumbuhan ekonomi.
Sumber (epistimologi) dan
tujuan kehidupan kehidupan ekonomi islam berasaskan kepada Alquran
dan Sunah. Perkara asas muamalah dijelaskan di dalamya termasuk
bentuk suruhan dan larangan. Suruhan dan larangan tersebut bertujuan
untuk membangun keseimbangan rohani dan jasmani manusia dengan
berasaskan tauhid. Sistem ekonomi konvensional secara bahasa dapat
didefinisikan sebagai suatu masalah atau pekara yang sudah diterima,
digunakan dan dipraktikan dalam masyarakat. Apabila dihubungkan
dengan ekonomi maka sistem ekonomi konvensional merupakan suatu
sistem yang sudah dipraktekan secara luas di masyarakat. Dengan kata
lain sistem ekonomi konvensional merupakan sistem yang ditentukan
oleh manusia di dalam suatu masyarakat yang bersifat dinamis sehingga
dapat berubah sesuai ketentuan dan kebutuhan masyarakat.
B.
PENGERTIAN
SISTEM EKONOMI
Menurut Dumairy (1966),
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin
hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu
sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan
dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya
berpijak.
Berbagai permasalahan
ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat
diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh
masing–masing negara. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat
terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya maupun perbedaan
sistem pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan
dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem
dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil
tersebut merupakan suatu subsistem. Subsistem tersebut saling
berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu kesatuan sistem dalam
lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.
C.
FUNGSI
SISTEM EKONOMI
Sistem
ekonomi dapat berfungsi sebagai :
1.
Sarana
pendorong untuk melakukan produksi
2.
Cara atau
metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
3.
Menciptakan
mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan
baik.
D.
JENIS-JENIS
SISTEM EKONOMI
1.
Sistem
Ekonomi Liberal-Kapetalis
Sistem liberal kapitalis
awal/klasik Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung
sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX, dimana
individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun
pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk
mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga mengakibatkan
munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh dan
penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal
kapitalis awal/klasik telah ditinggalkan.
Sistem liberal kapitalis
modern Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi
liberal kapitalis yang telah disempurnakan. Beberapa unsur
penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran
pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.Pentingnya peranan
pemerintah dalam hal ini adalah sebagai pengawas jalannya
perekonomian
Sistem ekonomi liberal /
pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi
mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya
kepada mekanisme pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya
kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap
individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.
A.
Ciri-Ciri
Sistem Ekonomi Liberal
1.
Menerapkan
sistem persaingan bebas
2.
Adanya
pengakuan terhadap hak individu
3.
Setiap
individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi
4.
Kedaulatan
konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
5.
Motif mencari
laba terpusat pada kepentingan sendiri
6.
Peranan modal
sangat penting
7.
Peranan
pemerintah dibatasi.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
Kelebihan
:
1.
Menumbuhkan
inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi,
karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari
pemerintah.
2.
Setiap
individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang
nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.
Timbul
persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4.
Menghasilkan
barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar
masyarakat.
5.
Efisiensi dan
efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif
mencari keuntungan.
Kekurangan
:
1.
Terjadinya
persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
2.
Masyarakat
yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3.
Banyak
terjadinya monopoli masyarakat.
4.
Banyak
terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber
daya oleh individu.
5.
Pemerataan
pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.
C.
Negara-Negara
Penganut Ekonomi Liberal
1.
Amerika
Negara-negara
yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat,
Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh
negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta
Rika, Puerto Riko, dan Suriname.
Amerika Serikat Sebagai
penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan
olehPresiden John F Kennedy denganpembangunan Patung Liberty
(1964)sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.
2.
Eropa
Negara-negara
penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia,
Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus,Republik Cekoslovakia,
Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis,Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia,Portugal, Romania, Rusia, Serbia
Montenegro, Slovakia, Slovenia,Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina
dan United Kingdom.
3.
Asia
Negara-negara
yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah Indonesia,
India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan,Filipina, Taiwan, Thailand
dan Turki. Saat ini banyak negara-negara diAsia yang mulai berpaham
liberal, antara lain adalah Myanmar,Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura.
4.
Kepulauan
Oceania
Negara
yang menganut paham liberal dikepulauan Oceania adalah Australia dan
Selandia Baru
5.
Afrika
Sistem
ekonomi liberal terbilang masih baru diAfrika. Pada dasarnya,
liberalisme hanya dianut olehmereka yang tinggal di Mesir, Senegal
dan AfrikaSelatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme
sudahdipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, BurkinaFaso,
Mantol Verde, Côte DIvoire, Equatorial Guinea,Gambia, Ghana, Kenya,
Malawi, Maroko, Mozambik,Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe.
2.
Sistem
Ekonomi Sosialis-Komunistik
Sistem Ekonomi Sosialis
Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke
dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara
serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi,
gas, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis
adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan
tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan
produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku
sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis ( Socialist
Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin
tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai
Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau
faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
Dalam sistem ekonomi
sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi
atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang
menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan
masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.Dalam sistem
ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi
adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan
bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
A.
Prinsip
Dasar Ekonomi Sosialis
Dalam
sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebagai
berikut:
1.
Pemilikan
Harta oleh Negara
Seluruh
bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan
produksi tidak diperbolehkan.
2.
Kesamaan
Ekonomi
Sistem
ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua Negara
komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan
oelh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup
menurut keperluan masing-masing.
3.
Disiplin
Politik
Untuk
mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan
distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus.
Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan
praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang
lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system
sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh
Marx, Lenin dan Stalin.
B.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Sosisalis
1.
Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
Masyarakat
dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan
individu-individu fiksi belaka. Dan tidak ada pengakuan atas hak-hak
pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2.
Peran
pemerintah sangat kuat
Pemerintah
bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya
diatur oleh negara
3.
Sifat
manusia ditentukan oleh pola produksi
Pola
produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis) . Pola produksi (aset dikuasai individu)
melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
C.
Kelebihan
dan Kekurangan system ekonomi sosialis:
Kelebihan
:
1.
Pemerintah
lebih mudah mengatasi inflasi, pengganguran dan masalah ekonomi
lainnya.
2.
Pasar barang
dalam negeri berjalan lancar.
3.
Pemerintah
dapat turut campur dalam hal pembuatan harga.
4.
Relative mudah
melakukan distribusi pendapatan.
5.
Jarang terjadi
krisis ekonomi.
6.
Relatif tidak
ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
7.
Hasil produksi
dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.
Kelemahan
:
1.
Sistem ekonomi
ini mematikan kreatifitas individu.
2.
Sering terjadi
monopoli yang merugikan masyarakat.
3.
Kurangnya
inisiatif masyarakat untuk meningkatkan kualitas kerja.
4.
Kepemilikan
individu atas factor-faktor produksi tidak diketahui.
5.
Sulit
melaksanakan transaksi.
6.
Membatasi
kebebasan
7.
Mengabaikan
pendidikan moral
D.
Negara-Negara
Yang Memakai Sistem Perekonomian Sosialisme
1.
Korea Utara
2.
Kuba
3.
Vietnam
4.
RRC (sudah
mulai mengendur)
5.
Polandia
6.
Rumania
7.
Rusia
3.
Sistem Ekonomi Campuran
Pengertian
dari sistem ekonomi campuran
adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta (masyarakat)
saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Sistem ekonomi
campuran merupakan kombinasi atau perpaduan dari kedua sistem ekonomi
di atas (liberalisme dan etatisme). Sistem ini mengambil garis tengah
antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu
terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna
pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
Sistem ekonomi campuran
mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut.
Diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara
aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan
ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak Negara yang memilih
sistem ekonomi campuran ini.
A.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Campuran
1.
Pemerintah
sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
2.
Kegiatan
ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.
Pemerintah
menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
4.
Pemerintah
memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan
ekonomi.
5.
Hak milik
perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
B.
Karakteristik
Sistem Ekonomi Indonesia
1.
Sumber-sumber
daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
2.
Pemerintah
menyusun peraturan, perencanaan, dan menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.
3.
Swasta diberi
kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi
yang ditetapkan pemerintah.
4.
Hak milik
swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak
merugikan kepentingan umum.
5.
Pemerintah
bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6.
Jenis dan
jumlah barang diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
C.
Kelebihan
dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
Kelebihan
:
1.
Sektor ekonomi
yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan
masyarakat.
2.
Kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
3.
Kegiatan usaha
pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
4.
Pemakaian
tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat
perburuhan.
5.
Penetapan
harga lebih terkendali.
6.
Hak perorangan
secara nyata diakui.
Kekurangan
:
1.
Beban
pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
2.
Sektor
produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga
swasta kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3.
Adanya
anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih
tinggi daripada pegawai di swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar